Minister of Tourism (Menpar) Arief Yahya asked tourism universities to participate in developing national tourism through applied or applied research. Therefore, the Minister of Tourism (Menpar) Arief Yahya supports the Makassar Tourism Polytechnic (Poltekpar) in South Sulawesi to hold an Independent Research Proposal Seminar initiated by the Center for Research and Community Service (P3M).

Kegiatan yang berlangsung pada 30 April 2019 di Gedung Mice Poltekpar Makassar itu diikuti oleh Civitas Poltekpar Makassar. “Untuk menciptakan maha karya, lihatlah yang tak terlihat dengan cinta dan buatlah menjadi terlihat dengan karya nyata ‘See the Unseen & Make it Seen’,” kata Menpar Arief Yahya.

Seminar dengan tema “Penguatan Peran Poltekpar Makassar dalam Pengembangan Pariwisata Nasional melalui Penelitian Terapan” itu diharapkannya mendorong lebih banyak penelitian aplikatif di bidang pariwisata.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan perguruan tinggi pariwisata termasuk Poltekpar dituntut untuk mampu berperan dalam pengembangan pariwisata Indonesia melalui penelitian dan riset yang aplikatif.

Ia mengatakan, pelaksanaan seminar menjadi bagian dari tugas pokok dan fungsi Poltekpar Makassar itu dimana salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penelitian terapan khususnya bidang kepariwisataan.

“Seminar Proposal Penelitian Mandiri ini diikuti oleh 25 peneliti individu di lingkungan Politeknik Pariwisata Makassar, dengan narasumber profesional yang sangat mumpuni di bidangnya,” kata Giri.

Hadir sebagai narasumber dalam seminar proposal penelitian tersebut yaitu Prof. Dr. Aris Munandar, M.Pd, Dr. Zainuddin Rahman, SE., M.Si, dan Dr. Andi Ibrahim, S.Ag, SS., M.Pd. Kementerian Pariwisata juga sedang terus berupaya menumbuhkan jiwa entrepreneur pada mahasiswa pariwisata agar ke depan para lulusan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.

Lulusan Poltekpar pun diharapkan tidak hanya menjadi karyawan, tetapi juga mulai berwirausaha karena saat ini menjadi enterpreneur di sektor pariwisata sangat menjanjikan. Institusi politeknik yang berorientasi keahlian dituntut untuk menjadi pendidik profesional yang selalu proaktif dan dinamis dalam mengikuti perubahan global.

Oleh karena itulah, sistem pembelajaran dan kurikulum yang diterapkan di Poltekpar Makassar adalah 30 persen teori dan 70 persen praktik.