Politeknik Negeri Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggelar seminar laporan akhir terkait pengembangan destinasi wisata yang berada di Kabupaten Jeneponto, Selasa (10/12).

Kegiatan ini membahas tentang Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Kabupaten Jeneponto. Master Plan tersebut menguraikan sedikitnya 8 destinasi wisata potensial di Buta Turatea.

Direktur Poltekpar Negeri Makassar, Muhammad Arifin mengatakan, seminar laporan akhir berawal dari kerjasama yang dibangun antara pemerintah Jeneponto dengan Poltekpar Makassar.

“Kami mulai dari rencana induk kepariwisataan kabupaten dan itu sudah terlaksana. Turunannya, Pemkab Jeneponto sama DPRD menindaklanjuti itu,” ucap Arifin, Selasa (10/12).

Dengan latar belakang itu, sambung Arif, Poltekpar diberikan amanah terkait pengkajian potensi pariwisata. Pihaknya telah melakukan seminar awal dimana perjalanannya mendapat masukan dari berbagai elemen stakeholder.

“Mudah-mudahan masukan semua pihak bisa membantu merealisasikan pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Jeneponto,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Jeneponto, Elly Isriani Arief mengatakan ada puluhan potensi wisata di Kabupaten Jeneponto bisa dilestarikan dengan master plan yang dikerjasamakan dengan Poltekpar Makassar.

“Kita ada destinasi wisata di dataran tinggi, perairan, bahari, hutan mangrove dan pinus. Ada banyak budaya juga yang bisa diangkat untuk mengembangkan wisata Jeneponto kedepan,” ucapnya.

Elly menambahkan, potensi wisata Jeneponto yang beraneka ragam sangan potensial untuk di kembangkan seperti tempat wisata tamarunang, wisata hutan magrove taroang, wisata mangrove idaman, wisata kota, wisata bittaria kassi, tanjung malasoro, wisata pulau harapan, dan wisata goa liang kejju. (*)