Makassar, 14 Februari 2025 – Politeknik Pariwisata Makassar (P3M) menggelar acara Bedah Buku yang bertajuk “Pariwisata Nasional: Diversifikasi Penulis Makassar, Lombok, dan Bali”. Acara ini membawa peserta untuk menjelajahi berbagai topik penting dalam dunia pariwisata, dengan perspektif yang kaya dari tiga daerah yang sangat berbeda: Makassar, Lombok, dan Bali. Melalui diskusi yang mendalam, acara ini berhasil menghidupkan berbagai ide dan gagasan yang relevan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri pariwisata di Indonesia.
Dr. Herry Rachmat Widjaja, MM.Par., CHE, Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk memperkaya pengetahuan di bidang kepenulisan pariwisata. “Kegiatan Bedah Buku ini bukan hanya sekadar diskusi tentang buku, melainkan sebuah platform untuk menggali lebih dalam bagaimana pariwisata dapat terus berinovasi, serta meningkatkan literasi di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum,” katanya dengan penuh semangat.
Buku yang Dibedah:
- Buku Wisata Kuliner , Penulis: Nur Salam, A.Md.Par., S.Sos., M.Pd
Gambar 1. Buku Wisata Kuliner Penulis: Nur Salam (Politeknik Pariwisata Makassar) Buku pertama yang dibahas adalah Wisata Kuliner, karya Nur Salam. Dalam buku ini, penulis mengajak pembaca untuk menggali lebih dalam mengenai potensi wisata kuliner yang dapat menja
di daya tarik utama destinasi wisata. Dengan melihat sisi lain dari pariwisata, Salam menyoroti bagaimana makanan khas daerah bisa menjadi salah satu identitas yang kuat bagi sebuah tempat. Buku ini menyelami lebih jauh mengenai bagaimana kuliner tradisional dapat menarik perhatian wisatawan, sekaligus menjadi sarana untuk mempromosikan budaya lokal. Diterbitkan oleh Politeknik Pariwisata Makassar, buku ini memberikan contoh konkret mengenai bagaimana Makassar dengan beragam kuliner khasnya dapat menjadi destinasi wisata yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan. - Budaya Lokal dalam Pengelolaan Hotel Berkelanjutan (Merajut Harmonisasi Tradisi dan Modernitas)
Penulis: Dr. I Gede Darmawijaya, S.Pd., M.Agb., CHE (Politeknik Pariwisata Bali)Gambar 2. Budaya Lokal dalam Pengelolaan Hotel Berkelanjutan (Merajut Harmonisasi Tradisi dan Modernitas) Penulis: I Gede Darmawijaya Buku kedua, Budaya Lokal dalam Pengelolaan Hotel Berkelanjutan, mengangkat tema yang sangat relevan dengan perkembangan industri perhotelan. Dr. I Gede Darmawijaya memaparkan bagaimana budaya lokal bisa menjadi kunci dalam mengelola hotel-hotel berkelanjutan, terutama di Bali, yang terkenal dengan kekayaan budaya dan alamnya. Buku ini menggali kasus-kasus nyata di Bali, tempat yang selalu berusaha menjaga keseimbangan antara modernitas dan pelestarian tradisi. Darmawijaya menyarankan bagaimana pengelolaan hotel yang memadukan elemen budaya lokal dapat memperkuat posisi pariwisata Bali, yang menghadapi tantangan dalam mempertahankan keaslian tradisi sembari mengikuti perkembangan zaman. Dalam pengelolaannya, Darmawijaya menekankan pentingnya hotel-hotel yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan tetap menghormati nilai-nilai budaya lokal yang telah melekat sejak lama.
- Lingkungan, Masyarakat, dan Wisata: Peluang Strategi Ekowisata Bahari di Kawasan Gili Balu Kabupaten Sumbawa Barat
Penulis: Anas Pattaray, S.Sn., M.Par (Politeknik Pariwisata Lombok)Gambar 3. Lingkungan, Masyarakat, dan Wisata: Peluang Strategi Ekowisata Bahari di Kawasan Gili Balu Kabupaten Sumbawa Barat Penulis: Anas Pattaray Buku terakhir yang dibedah adalah karya Anas Pattaray yang berjudul Lingkungan, Masyarakat, dan Wisata: Peluang Strategi Ekowisata Bahari di Kawasan Gili Balu Kabupaten Sumbawa Barat. Buku ini membawa pembaca untuk menyelami potensi ekowisata bahari yang ada di kawasan Gili Balu, sebuah kawasan yang belum banyak terekspos namun memiliki keindahan alam luar biasa. Pattaray menggambarkan bagaimana kawasan ini memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Buku ini juga mengulas berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekowisata, termasuk dalam hal menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam pembahasan buku ini, Pattaray menawarkan berbagai strategi dan program pengembangan yang dapat mengoptimalkan potensi Gili Balu, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pengembangannya, sehingga tercipta keseimbangan antara konservasi alam dan manfaat ekonomi bagi warga setempat.
Acara ini dipandu oleh Hilda Apriani, M.Tr.Par (Politeknik Pariwisata Makassar) yang dengan cerdas mengarahkan diskusi agar setiap aspek buku yang dibahas bisa tersampaikan dengan jelas kepada peserta. Pembahasan semakin hidup dengan masukan dari Dr. Ahmad Ab, SE, M.Si., CHE (Politeknik Pariwisata Makassar), yang memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya kolaborasi antara teori dan praktik dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Acara ini berhasil menarik 197 peserta yang melakukan registrasi, dengan 126 peserta aktif yang mengikuti jalannya kegiatan secara online hingga selesai. Berbagai umpan balik positif diterima, di antaranya peserta ID 23 yang merasa buku Wisata Kuliner sangat membuka wawasan mengenai potensi kuliner lokal sebagai daya tarik wisata. Peserta ID 102 juga memberikan masukan menarik tentang bagaimana inovasi digital dan gastrodiplomasi dapat menjadi tema menarik dalam kegiatan Bedah Buku selanjutnya.
Dr. Herry Rachmat Widjaja berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk komitmen dalam mengembangkan literasi di dunia pariwisata. “Melalui diskusi seperti ini, kami berharap mahasiswa dan praktisi pariwisata dapat semakin kreatif dan inovatif, serta mampu menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi industri pariwisata Indonesia,” ujar Dr. Herry.

Kegiatan Bedah Buku yang digagas oleh P3M Politeknik Pariwisata Makassar ini bertujuan untuk memperkenalkan karya ilmiah dan membangun kolaborasi antar perguruan tinggi dalam pengembangan pariwisata Indonesia. Sebagai bagian dari upaya terus menerus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, acara ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa dan praktisi pariwisata untuk mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang isu-isu terkini dalam industri pariwisata.
Link Nota Dinas (Undangan): Klik di sini