FGD Validasi dan Review Model Awal Penelitian Institusi dengan judul Model Pengembangan Lembaga Pendidikan Vokasi yang diselenggarakan oleh TIM Peneliti Institusi yang di Ketuai oleh Bapak Buntu Marannu Eppang, MODT., PhD. Salahsatu Program Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Pariwisata Makasssar tahun 2020 diikuti 30 peserta dari Akademisi, Pemerintah, Industri serta pihak Politeknik Pariwisata Makassar sendiri yang dilaksanakan di Aston Hotel Makassar.

Direktur Politeknik Pariwisata Makasssar Bapak Muhammad Arifin, M.Pd dalam kesempatan tersebut mengatakan “Salah satu aspek penting dalam pengembangan sektor keperiwisataan, sebagaimana menjadi perhatian leading sector nasional pada Periode Pembangunan 2019-2024 ini adalah peningkatan kualitas pelayanan dalam industri pariwisata, terdapat realitas pelayanan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan industri yang diberikan melalui organisasi atau Lembaga.” Karena itu kata Muhammad Arifin, M.Pd keberadaan hasil penelitian ini dapat menjadi Model pengembangan Lembaga kedepannya.

Selain Direktur Poltekpar Makassar, Direktur Politeknik Pariwisata Lombok (Dr. H. Hamsu Hanafi, MM), Pembantu Direktur I Bidang Akademik Politeknik Pariwisata Makassar (Muhammad Arfin Muhammad Salim, M.Pd., PhD) pemateri pada FGD yang berlangsung pada hari Senin, 16/11/2020 Bapak Mustafa, S.ST.Par, M.Pd dengan materi “Prespektif Kolaborasi SMK Pariwisata dengan Politenik Pariwisata Makassar dalam Pelaksanaan Pendidikan Vokasi” sebagai Validator Bapak Prof. Dr. Jasruddin, M.Si dan Review oleh Bapak Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd.

Bapak Buntu Marannu Eppang, MODT., PhD selaku Ketua peneliti mengatakan “Salah satu aspek penting dalam pengembangan sektor keperiwisataan, sebagaimana menjadi perhatian leading sector nasional pada Periode Pembangunan 2019-2024 ini adalah peningkatan kualitas pelayanan dalam industri pariwisata terdapat realitas pelayanan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan industry yang diberikan melalui organisasi atau lembaga. Implementasi kedua kategori penyelenggaraan layanan dalam realitas kepariwisataaan. Untuk tujuan tersebut, pemilihan model konseptual manajemen sumberdaya manusia menjadi penentu keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia perguruan tinggi. PTPN sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di Indonesia, memiliki opsi dalam menentukan kembali model pengelolaan sumber daya manusianya. Peluang tersebut dapat memanfaatkan struktur organisasi, fungsi manjerial yang diorientasikan pada strategi pengelolaan SDM yang adaptif terhadap kecenderungan kebutuhan dan permasalahan lingkungan internal dan eksternal dengan mengintegrasikan seluruh kekuatan organisasi”

“Pada pelayanan pendidikan kepariwisataan tidak dapat dipisahkan karena meski layanan pendidikan yang diperoleh mahasiswa dari lembaga pendidikan vokasional kepariwisataan sudah cukup baik, akan tetapi pengalaman pelayanan (experience serviced) tidak dapat dikalkukasi secara parsial sePerguruan Tinggi Kepariwistaaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang lengkap sesuai kebutuhan perencanaan dan pengembangan. Dengan demikian prakteknya Perguruan Tinggi harus mampu mengembangkan SDM dengan Kolaborasi agar pencapaian sasaran mutu keseluruhan Program Tri Darma Perguruan Tinggi. Dengan hasil penelitian ini kami menemukan Model yang kami sebut PROSPEK Model dengan tujuan Pengembangan SDM pada Lembaga Pendidikan Vokasi dengan dibekali kewirausahaan dan menjadikan bagian dari sebuah proses produksi dalam upaya mencapai goal dan obyective lembaga. Oleh karena itu mindset harus diubah dan dilatih disiplin bekerja mematuhi SOP, bersikap kritis, kreatif, inovatif. Berani tampil di publik atau dalam meeting (Simulasi atau roleplay). Untuk meningkatkan brand equity salah satunya adalah membentuk SDM menjadi pribadi yang mempesona, selain hard skill juga perlu soft skill”.

“Dengan Model PROSPEK kolaborasi dapat memaksimalkan integrasi semua unsur organisasi (organizational integration) melalui peran MSDM. Dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional. mencerminkan kemampuan kolektif institusi untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki yang ada dalam sebuah institusi”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *